No bird soars too high, if he soars with his own wings
William Blake
Reputasi berbeda dengan citra yang dibentuk secara sesaat pada waktu waktu tertentu. Reputasi bukan juga identitas yang dipublikasikan melalui logo yang dipasang dimana-mana. Reputasi adalah kumpulankinerja internal dan eksternal yang dirasakan oleh stakeholders suatu lembaga. Sementara, identitas yang dianggap sebagai ‘image’ dibentuk oleh lembaganya sendiri.
Image dapat dibuat, hasil rekayasa – sedangkan reputasi merupakan persepsi public terhadap organisasi yang dapat meningkatkan kepercayaan publik.
Tantangan terbesar dari para eksekutif di era digital ini adalah Reputation Risk Management. Penanganan Reputasi ini merupakan suatu proses panjang dimana diperlukan serangkaian usaha dan kompetensi. Reputation bukan merupakan kumpulan dari citra yang dapat dibentuk secara ad hoc yang kita kenal dengan istilah ‘pencitraan’.
Image dan Reputation seringkali diartikan keliru. Kekeliruan dalam mensikapi dua terminology yang berbeda ini seringkali menimbulkan persepi yang berbeda khususnya dalam proses pengambilan keputusan. Akibatnya sering terjadi kekecewaan karena apa yang terjadi tidak sesuai dengan harapan yang dibentuk.
DPR bersama EGA yang ke 11 – membahas Image versus Reputation seputar pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
- Apa perbedaan antara Image dengan Reputation?
- Mengapa seringkali terjadi perbedaan persepsi antara keduanya?
- Apa dampaknya pada berbagai kasus di Indonesia?
- Bagaimana publik awam, akademisi dan praktisi melihat image dan reputasi yang sebenarnya berbeda?
- Contoh konkrit dalam praktek sehari-hari
- Image dapat dibuat, direkayasa oleh PR untuk membentuk opini publik yang positif – apakah image ini akan bertahan lama?
- Jika ada suatu lembaga, image nya bagus – tetapi reputasinya ternyata tidak sesuai dengan image yang dibentuk, mungkinkah hal ini dapat terjadi?
- Apakah benar bahwa image dapat dibentuk secara tehnical saja tanpa suatu perencanaan yang jelas, terarah dan terukur?
- Apakah praktisi junior dapat dipercaya untuk membentuk image suatu lembaga?
- Faktor apa yang harus diperbaiki agar kekeliruan ini tidak terjadi lagi?